Fisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda serta fenomena dan
keadaan yang terkait dengan benda-benda tersebut. Untuk menggambarkan suatu
fenomena yang terjadi atau dialami suatu benda, maka didefinisikan berbagai
besaran-besaran fisika. Besaran-besaran fisika ini misalnya panjang, jarak,
massa, waktu, gaya, kecepatan, temperatur, intensitas cahaya, dan sebagainya. Terkadang nama dari besaran-besaran fisika
tadi memiliki kesamaan dengan istilah yang dipakai dalam keseharian, tetapi
perlu diperhatikan bahwa besaran-besaran fisika tersebut tidak selalu memiliki
pengertian yang sama dengan istilah-istilah keseharian. Seperti misalnya
istilah gaya, usaha, dan momentum, yang memiliki makna yang berbeda dalam
keseharian atau dalam bahasa-bahasa sastra. Misalnya, “Anak itu bergaya di depan kaca”, “Ia berusaha keras menyelesaikan soal
ujiannya”, “Momentum perubahan
politik sangat tergantung pada kondisi ekonomi negara”. Besara-besaran fisika
didefinisikan secara khas, sebagai suatu istilah fisika yang memiliki makna tertentu.
Terkadang besaran fisika tersebut hanya dapat dimengerti dengan menggunakan
bahasa matematik, terkadang dapat diuraikan dengan bahasa sederhana, tetapi
selalu terkait dengan pengukuran (baik langsung maupun tidak langsung). Semua
besaran fisika harus dapat diukur, atau dikuatifikasikan dalam angka-angka.
Sesuatu yang tidak dapat dinyatakan dalam angka-angka bukanlah besaran fisika,
dan tidak akan dapat diukur.
Mengukur adalah membandingakan antara dua hal, biasanya salah
satunya adalah suatu standar yang menjadi alat ukur. Ketika kita mengukur jarak
antara dua titik, kita membandingkan jarak dua titik tersebut dengan jarak
suatu standar panjang, misalnya panjang tongkat meteran. Ketika kita mengukur
berat suatu benda, kita membandingkan berat benda tadi dengan berat benda
standar. Jadi dalam mengukur kita membutuhkan standar sebagai pembanding besar
sesuatu yang akan diukur. Standar tadi kemudian biasanya dinyatakan memiliki
nilai satu dan dijadian sebagai acuan satuan tertentu. Walau kita dapat sekehendak
kita menentukan standar ukur, tetapi
tidak ada artinya bila tidak sama di seluruh dunia, karena itu perlu
diadakan suatu standar internasional. Selain itu standar tersebut haruslah
praktis dan mudah diproduksi ulang di manapun di dunia ini. sistem standar
internasional ini sudah ada, dan sekarang dikenal dengan Sistem Internasional
(SI).
Antara besaran fisika yang satu dengan besaran fisika yang lain,
mungkin terdapat hubungan. Hubungan-hubungan antara besaran fisika ini dapat dinyatakan
sebagai persamaan-persamaan fisika, ketika besaran-besaran tadi dilambangkan
dalam simbol-simbol fisika, untuk meringkas penampilan persamaannya. Karena
besaran-besaran fisika tersebut mungkin saling terkait, maka tentu ada sejumlah
besaran yang mendasari semua besaran fisika yang ada, yaitu semua
besaran-besaran fisika dapat dinyatakan dalam sejumlah tertentu besaran-besaran
fisika, yang disebut sebagai besaran-besaran dasar.
Terdapat tujuh buah besaran dasar fisika (dengan satuannya
masing-masing)
1.
panjang (meter)
2. massa
(kilogram)
3. waktu
(sekon)
4. arus
listrik (ampere)
5.
temperatur (kelvin)
6. jumlah
zat (mole)
7.
intensitas cahaya (candela)
Satuan SI
untuk panjang adalah meter dan satu meter didefinisikan sebagai 1650763,73 kali
panjang gelombang cahaya transisi 2p10- 5d5isotop Kr86. Satuan
SI untuk waktu adalah sekon dan satu sekon didefinisikan sebagai 9192 631 770
kali periode transisi tertentu aton Cs133. Satuan SI untuk massa adalah
kilogram, dan satu kilogram didefinisika sebagai massa sebuah silinder patinum
iridium yang disimpan di Lembaga Berat dan Ukuran Internasional di Prancis. Tetapi
selain itu juga terdapat standar massa non SI, yaitu standar massa atom yang
diambil berdasarkan massa satu atom C12yang tepat didefinisikan
bermassa 12 dalam satuan massa atom terpadu (amuatomic mass unit, disingkat u).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar